Rabu, 28 Mei 2008

Kungker DPRD di Tengah Krisis


      Bumi Lancang Kuning dihebohkan oleh sejumlah anggota DPRD Riau. Tak hanya media massa, di kedai kopi, pasar, kantor-kantor sibuk membahas para wakil rakyat di DPRD Riau yang berangkat ke luar negeri.
       Hal serupa bukanlah sesuatu yang baru. Hampir tiap tahun anggota DPRD membuat program, baik melalui sekretariat DPRD, maupun titipan di dinas-dinas melancong ke luar negeri. Hanya
bentuk kegiatannya yang berbeda. Ada yang namanya studi banding, memenuhi undangan dan banyak lagi namanya. Intinya, jalan-jalanlah.
      Hanya saja kali ini momennya kurang tepat. Sejumlah aggota DPRD berangkat ke luar negeri (Mesir dan Polandia) ketika masyarakat dalam keadaan susah karena kenaikan harga BBM.
Tak hanya itu, berdasarkan investigasi sebuah media massa lokal, terdapat kerancuan dalam keberangkatan anggota DPRD ke Mesir. Pertama, Mahasiswa mengaku tidak mengudang anggota DPRD. Sehingga pertemuan hanya diikuti sebagian kecil mahasiswa Riau di Mesir.Kedua, Hanya tiga anggota DPRD yang ikut pertemuan, dua lagi tidak.
    Dari peristiwa diatas jelas sekali keberangkatan tersebut terkesan akal-akalan oknum anggota DPRD Riau yang berangkat saja.Alasan memenuhi undangan juga terkesan aneh karena mahasiswa  tidak tahu. Jika benar ada undangan bisa saja sengaja dipesan alias sengaja diminta supaya mendapat izin Mendagri supaya bisa ke luar negeri.
Belum lagi selesai masalah ini, sejumlah anggota DPRD Riau kembali berangkat ke luar negeri, kali ini lebih jauh, Polandia.
         Alasan keberangkatan juga kurang enak didengar dengan kondisi ekonomi rakyat saat ini. Memenuhi undangan perayaan kesenian.
Luar biasa. Anggota DPRD yang dipilih oleh rakyat saat pemilu dengan seenaknya menghamburkan miliaran rupiah uang APBD hanya untuk memenuhi undangan kesenian, yang belum jelas kontribusinya bagi bumi Lancang Kuning.
Terlepas anggota DPRD ini memang diundang atau minta diundang, hal ini merupakan preseden buruk dan menjadi perhatian publik di Riau.
      Idealnya mereka yang selalu berkomentar di media massa mengkritisi pemerintah, harus bersikap lebih baik dan memberi contoh. Jika mereka dilembaga yang seharusnya mengawasi pemerintah sudah berbuat seperti itu, bagaimana mereka mengawasi pemerintah?
Tapi semuanya sudah terlanjur. Trafel sudah dibayar, pesawat sudah berangkat. Kini mereka sudah menikmati bagaimana udara di Mesir dan Polandia.
     Berangkat ke luar negeri bukanlah sesuatu yang haram bagi anggota DPRD. Tapi situasi masyarakat, tujuan dan manfaat keberangkatan serta hasil yang didapat mesti dipertimbangkan. Ya, karena kepergian mereka menggunakan APBD, maka para wakil rakyat ini harus mempertanggungjawabkannya kepada publik, terutama yang memilih mereka saat pemilu.

Tidak ada komentar: