Rabu, 28 Januari 2009

KEPUNAN ASAP

Tahun 2009 Riau bebas asap, begitu kata Gubernur Riau, HM Rusli Zainal di media massa, pertengahan Desember 2008 lalu. Harapan bebas dari asap yang memedihkan dan menyesakkan napaspun hadir di tiap benak masyarakat Riau.
Bayangkan saja. Tiap tahun Riau selalu ''dihukum'' dengan kabut asap. Ribuan masyarakatpun menderita penyakit ISPA.Batuk, demam, influenza, hingga penyakit kantong kempis untuk biaya berobat. Naifnya lagi, uang yang idealnya untuk beli beras terpaksa diikhlaskan untuk pueksemas, atau rumah sakit, hingga dokter spesialis.
Harapan Gubernur Riau bebas asap, tidaklah salah. Itu merupakan harapan dan lebih tepat sebagai pengobat hati masyarakat yang sudah apatis akan sirnanya kabut asap di negeri yang konon kabarnya bertuah ini.
Namun, harapan Gubernur tidak sesuai dengan apa yang telah dilakukannya, plus hasil yang disurvey oleh bawahan. Alhasil, 2009, kabut asap datang. Bahkan, titik api di Riau merupakan yang terbanyak di Sumatera.
''Gubernur tu memang punye cita-cita baik, pandai memberi harapan, namun kenyataannya, tak juga terealisasi, kepunanlah oi,'' kata teman saya melalui sms-nya.