Jika mendengar ucapan perjuangan, rasanya kecut hati ini. Tapi bagaimana lagi. Hidup itu takkan pernah lepas dari perjuangan. Bayangkan saja, dalam rahim ibu, ribuan sperma berjuang membuahi indung telur untuk berhasil hidup menjadi jabang bayi. Dengan kesimpulan, sperma yang kuatlah yang bertahan dan kemudian lahir menjadi manusia.
Cukupkah? Belum. Si bayi dengan bantuan orang yang ada disekitarnya (orang tua) dan sanak keluarga juga harus bertahan hidup. Mulai dari mendapatkan jatah makan minum, hingga melawan penyakit yang selalu mengintai.
Tak cukup sampai disitu. Manusia juga harus berjuang menentukan masa depannya. Mulai berkompetisi di sekolah, hingga mendapatkan pekerjaan yang layak untuk memenuhi keperluan hidup sehari-hari.
Namun, manusia hanya bisa berusaha dan berdoa. Akhirnya akan terciptalah, siapa yang akan menjadi pemimpin, pecundang, dan sebagainya.
''Begitulah hidup itu Wak,'' kata Soleh, kawan diskusiku beberapa waktu lalu.
Di sinilah kadang manusia lupa kalau takdir sudah ditentukan saat berada di rahim ibu. Banyak yang merasa kecewa dengan apa yang dimiliki, sehingga berbuat hal-hal yang diketahuinya dengan sadar bukanlah tindakan yang baik. Singkat kata, iman lemah, Nafsupun merajalela.
Tapi, itulah hidup. Itulah kekusasaan Zat yang Maha Tinggi. Hidup penuh liku-liku dan memang memerlukan sebuah perjuangan. Namun, perjuangan yang sah menurut aturan Allah dan Rasul. Semoga kita semua selalu dijaga dan dilindungi Allah dari tindakan membabi buta, yang lupa dengan kehidupan akan berakhir, dan ada kehidupan berikutnya di alam barzah dan akhirat. Maha Besar Allah, yang menguasai alam dan semua izinya. Lindungi dan tuntunlah kami. Amin.
Kamis, 02 April 2009
Perjuangan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar