Kerisauan Rasulullah SAW terhadap umat Islam di akhir zaman
satu persatu mulai muncul. Salah satu diantarannya jumlah
yang banyak namun tidak disertai dengan kekompakan.
Masing-masing beranggapan dan memaksakan kehendak bahwa
merekalah yang benar, sedangkan yang lain salah. Padahal, ajaran Islam
tidaklah demikian adanya. Nauzubillahi Min Zalik.
Yang paling menyakitkan, mereka yang bertikai merupakan tokoh-tokoh dalam kelompok masing-masing yang dianggap sebagai orang yang paham agama bahkan dianggap lebih. Buktinya, pengikut (umat islam)
dalam kelompok tadi sangat patuh mengikuti semua perintah. Tak terkecuali, berkelahi.
Tak jauh contohnya. Saat ini di Indonesia salah satu ormas Islam (FPI)
diserang habis-habisan oleh ormas lain. Bahkan, dengan menganggarkan
kekuatan yang lebih besar mereka siap membubarkan ormas yang sering
melakukan presure terhadap judi, prostitusi, dan terakhir menuntut
Ahmadiyah dibubarkan.
Tuan-tuan, Habib Rizieq, Habib Saggaf, Gusdur, saya yakin tuan-tuan lebih pintar ilmu agamanya ketimbang saya. Tolong dong bersatu.
Jika ada perselisihan tolong selesaikan dengan cara musyawarah,
seperti yang dianjurkan Rasulullah.
Sebagai sesama muslim kita bersaudara. Kenapa mesti bertikai?
Kenapa saling tuduh? Jika memang ada saudara kita silaf,
maka diingatkan dengan baik dan beri kemaafan pada mereka.
Setidaknya, dengan memberi peringatan setidaknya mereka sadar dan ingat.
Mari bersatu, Hidup Islam, agama yang diredhoi Allah.
Saya tersentuh membaca pernyataan Pak Hasyim Muzadi.
Dia berharap tidak ada pihak yang jadi provokator pertentangan
antara ormas islam. Setidaknya, ini mengingatkan agar kita semua sadar. Tetap pada konsep Islam, yang mengajarkan perdamaian.
Maaf kalau saya dianggap lancang mengingatkan tuan-tuan .
Ini suara hati saya sebagai sesama umat islam.
Islam yes, mari bersatu padu, jangan terpecah-belah.
Selasa, 03 Juni 2008
Islam Jangan Mau Diadu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar